Friday, May 5, 2017

Penampilan Seni Budaya Di Kolong Jembatan Untuk Generasi Masa Depan Indonesia


Mungkin kalo denger judulnya aneh kali yak, ngapain tampil seni budaya di kolong jembatan? Oh, mungkin pembaca bertanya-tanya ngapain juga gua ke kolong jembatan yang isinya kumuh dan penuh sampah?

Well, jangan salah sangka dulu! Boleh aja lokasinya di kolong jembatan, apalagi kolong jembatan jalan tol, tapi aktivitas ini krusial untuk masa depan Indonesia.

Oke gua ceritain gimana awalnya gua bisa ikut kegiatan di kolong jembatan dan ngapain aja aktivitas di kolong jembatan ini.

Pas tahun 2014, kakak gua yang pertama kali ngajakin kesini. Waktu itu gua barengan sama sahabat gua dari Jepang yang kebetulan sorenya dia naik pesawat balik ke Jepang. Pas itu gua juga masih mahasiswa Ritsumeikan APU jadi di Indonesia cuma buat liburan aja. Kaget kan ya ngapain ngajakin gua kesana?

Rupanya disitu ada kegiatan volunteer (bahasa Indonesia: Sukarela) namanya Belajar Bersama Sjors (BBS). Intinya di BBS, kita ngajarin anak-anak pendidikan non-formal dengan konsep belajar sambil bermain. Anak-anaknya pun umur 6-12 tahun, masih lucu-lucunya lah. Wah, seru juga tuh! Kebetulan gua di Jepang juga suka maen ama anak bocah jadi ya ikut-ikut aja. Sahabat gua dari Jepang pun menikmatinnya dan jadi pengalaman berharga buat dia juga.

Sahabat gua dari Jepang bisa tetep komunikasi sama anak-anak walaupun gak ngerti bahasa Indonesia
Inilah BBS pertama gua waktu 2014. Volunteernya udah beda sekarang
Gua balik ke Jepang dan baru ikut BBS lagi tahun 2016 dengan konsep yang lebih rapih dan sudah dibawah naungan Yayasan Inspiration Factory Foundation (IFF). Mereka punya modul yang masing-masing modul ada beberapa tema kegiatan setiap minggunya.

Setelah gua ikut training dan resmi jadi fasilitator IFF, gua makin aktif di kegiatan BBS ini. Masuk bulan Februari 2017, mereka udah masuk ke modul terakhir yaitu Me & My Country (Aku dan Negaraku). 

Gua secara official jadi volunteer Inspiration Factory Foundation
Kalo diliat dari namanya sih, intinya kita mau menanamkan pentingnya rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada anak-anak. Di pembukaan tema itulah, IFF pengen menampilkan seni budaya Indonesia dan ngajarin ke anak-anak. Pengurus IFF nge-WA gua minta buat tampil soalnya mereka tahu gua itu seneng banget manggung seni budaya dan emang mimpi gua membawa seni budaya Inodnesia ke puncak dunia. Jadi deh gua, beserta dua volunteer lainnya Niken dan Keisha, kita nari tarian tradisional Indonesia.

Gua coba nari Tari Kesatriaan Sunda Klasik, tarian yang lagi gua pelajarin sekarang. Ya meskipun jauh dari kata sempurna at least gua berusaha untuk menampilkan dan sharing ke anak-anak. Di sisi lain, Niken nari Tari Keser Jaipongan Sunda dan Keisha nari Tari Pendet Bali. Kalo mereka berdua emang dah nari dari lama jadi dah jago lah, gua mah masih gak ada apa-apanya.





Awal kegiatan seperti biasa, anak-anak baris terus nyanyi Indonesia Raya. Terusnya mereka ke kelas masing-masing dan presentasi PR di buku Dreambook mereka. Baru deh abis itu kita tampil dan ngajarin anak-anak tarian yang kita tampilin.

Seru lho, anak-anak antusias semua, mereka enjoy kegiatan hari itu. Anak-anak kaget sih gua nari, karena dalam pikiran mereka penari Indonesia itu pasti cewe. Ya bisa dimengerti karena penari cowo itu langka. Berarti gua spesies langka di Indonesia dong ya 😀😀😀 

Setelah mereka nari, mereka tulis di buku Dreambook mereka, apa yang mereka lakukan hari ini, apa yang mereka pelajarin, dan aksiku selanjutnya. 

Namanya Zahroh. Dia lagi presentasiin PR di Dreambooknya

Setelah anak-anak nulis Dreambook dan presentasiin, kakak fasilitator harus ngasih feedback ke setiap anak
Dari kegiatan ini, gua belajar bahwa mau mereka tinggal di kolong jembatan kek, mau tinggal di kawasan kumuh kek, mau ekonomi keluarga mereka susah kek, mereka tetep anak-anak Indonesia.

Mereka berhak untuk bermimpi dan mencintai Indonesia. Anak-anak ini dengan jujur bilang bahwa mereka cinta Indonesia dengan tulus hati dan berjanji akan berjuang untuk Indonesia. Sebuah pernyataan yang luar biasa, karena meskipun kehidupan keluarga mereka gak sesejahtera kita-kita yang mampu, mereka tetap mencintai Indonesia dan ingin melestarikan budaya Indonesia. Ini jadi pelajaran buat kita-kita yang masih aja ngeluh masalah yang ada di negara ini dan lupa bahwa kita generasi muda Indonesia harus berjuang untuk membuat negara ini lebih baik.

Jadi, ayo kita lindungi mimpi anak-anak ini. Kerasnya hidup gak boleh memadamkan semangat mereka untuk berjuang demi Indonesia. Kita yang di usia dewasa juga jangan takut bermimpi. Gua tahu kenyataan itu sering gak adil dan banyak faktor yang membuat kita berpikir realistis, tapi 

hey di dunia ini selama mata kita masih terbuka dan kaki kita masih bisa berdiri, gak ada mimpi yang mustahil. Kalo anak-anak ini aja punya mimpi untuk Indonesia, kenapa kita gak punya? 
Quotes and Picture by Inspiration Factory Foundation
Indeks:

BBS: Belajar Bersama Sjors
IFF: Inspiration Factory Foundation
Kegiatan Volunteer: Kegiatan sukarela yang sifatnya sosial

No comments:

Post a Comment